Idap Penyakit Dalam, Seorang Warga Piong Minta Perhatian Pemerintah -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Idap Penyakit Dalam, Seorang Warga Piong Minta Perhatian Pemerintah

Wednesday, December 5, 2018

Foto A. Rajak Warga Desa Piong, Kecamatan Sanggar yang saat ini mengidap penyakit dalam.


Bima, Bima Today.-  A. Rajak (68) tahun warga RT. 04, Desa Piong, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, saat ini menderita penyakit dalam. Untuk mengobati penyakitnya tersebut, A.Rajak, mengaku tidak memiliki biaya.

Terkait dengan kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh kekuarganya saat ini, mengakibatkan warga tersebut tidak berani beranjak dari tempat tidurnya guna melangkagkan kaki menuju PKM atau RSU untuk berobat secara medis.

Dinamika hidup keluarga tersebut mengisyaratkan kita semua untuk mengingat kembali pada sebuah kalimat yaitu, Orang Miskin "Dilarang Sakit".

"Karena tidak memiliki biaya untuk  perawatan medis, hanya keajaiban dan pertolongan dari Sang Khalik yang bisa kami harapkan untuk kesembuhan suaminya,"tutur Jiba yang didampingi oleh anaknya saat dikonfirmasi di kediamannya oleh wartawan media ini pada Selasa (4/12).

Kata dia, sudah sekitar dua tahun suami menderita penyakit dalam dan berdasarkan hasil Diagnosa dari dokter saat diperiksa sebelumnya bahwa suaminya tersebut mengidap penyakit dalam pada bagian paru-parunya.

"Berdasarkan hasil diagnosa dokter bahwa suami saya menderita penyakit dalam,"ungkap Jiba.

Menurutnya, penyakit yang dialami suaminya tersebut sudah berlangsung lama. Namun, dalam dua tahun terakhir kondisi suaminya semakin parah dan hanya bisa berbaeing lesuh di atas kasur. Kata Jiba,  selama suaminya sakit, dirinya hanya dua kali saja mampu membawa suaminya untuk berobat,"akunya.

Hal itu, lanjut Jiba, karena kehidupan kami yang pas-pasan dan tak memilik biaya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter,"tuturnya.

Sambung Jiba, sesuai dengan saran dokter, mestinya pada Mei 2018 lalu  penyakit yang diderita suaminya harus dikontrol. Tapi saran dokter tersebut hingga kini belum mampu ditunaikannya karena tidak memiliki biaya.

"Bahkan obat untuk suaminya yang diberikan dokter bebera waktu lalu sudah lama habis dan saat ini obat  untuk suami diberikan oleh tetangga karena tak punya uang untuk beli sendiri,"ujar ibu tiga anak dari buah perkawinannya dengan A.Rajak tersebut.

Atas sakit yang dialami oleh suaminya tersebut, Jiba dan anaknya mengaku pasrah dan bisa berharap pada Allah.

"Sebab, keluarganya saat ini sudah tak memiliki apa-apa lagi yang bisa dijadikan uang untuk  biaya pengobatan suaminya,"pungkasnya.

Disisi lain, pihaknya juga berharap adanya empati atau perhatian dari pemerintah untuk membantu biaya pengobatan supaya suaminya bisa sembuh dan hidup sehat seperti semula.

"Uluran tangan serta perhatian dari Pemerintah berikut para dermawa sangat diharapkan oleh kita selaku keluarga A. Rajak,"tegas Jiba penuh harap.(BT03).