Dinilai Curang, Hasil Pilkades Lewintana Ditolak -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Dinilai Curang, Hasil Pilkades Lewintana Ditolak

Friday, December 21, 2018



Foto Panitia Pilkades Lewintana Kecamatan Soromandi.

Bima, Bima Today.- Proses pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Lewintana Kecamatan Soromandi, Kamis (20/12) ditolak mentah-mentah oleh Calon Kepala Desa (Calkades) nomor urut 2 Budiman.

Pasalnya, panitia diduga telah melakukan kecurangan secara terorganisir dan sistematis serta dinilai masif selama berlangsungnya proses penyelenggaraan Pilkades.

"Kita tolak hasil Pilkades Lewintana karena disinyalir ada kecurangan," tegas ketua tim penasehat hukum Cakades Lewintana nomor urut 2 Budiman yaitu, Sukardin, SH, MH, pada awak media melalui salulernya pada Jum'at (21/12).

Kata dia, pada Pilkades Lewintana, Kecamatam Soromandi, diikuti tiga Cakades diantaranya Ibrahim nomor urut 1, Budiman nomor urut 2 dan Hidayat Nurdin nomor urut 3.

Namun, lanjut Sukardin, pihak panitia diketahui tidak pernah melakukan sosialiasi tentang hak dan kewajiban pemilih dalam menyalurkan hak suara.

"Kami tolak seluruh hasil Pilkades, karena panitia terindikasi melakukan kecurangan yaitu tidak melakukan sosialisasi tentang tata cara mencoblos kepada warga selaku pemilik hak suara,"tuding Sukardin.

Tak hanya itu, sambung Sukardin, panitia juga diduga kuat tidak netral serta lebih memihak ke salah satu calon. Kecurangan bukan saja karena tidak mensosialisasi cara pencoblosan, tapi panitia Pilkades disinyalir tidak netral serta tidak profesional dalam menjalankan tugas dan amanah,"sorotnya.

"Imbas dari tidak adanya sosialisasi dilakukan panitia Pilkades, mengakibatkan para pemilih bingung dalam melakukan pencoblosan. Selain itu, surat suara yang telah dicoblos banyak tidak sah atau batal dan mencapai 221 surat suara,"bebernya

Untuk itu, proses Pilkades Lewintana  gugur demi hukum," ujarnya.

Parahnya lagi, lanjut Sukardin, panitia yang terlibat dalam penyelenggaraan Pilkades didominasi oleh tim sukses Cakades lain.

Hal itu tentu mencoreng sikap profesionalitas kinerja panitia Pilkades yang notabenenya harus indepedensi. "Tapi Panitia Pilkades malah berat sebelah dan tidak profesional,"kesalnya.

Dijelaskan dia, hasil pemungutan suara pada Pilkades Lewintana periode 2019-2025 yaitu nomor urut 1 Ibrahim Muhamad meraih 49 suara, nomor urut 2, Budiman mengantongi 197 suara dan nomor urut 3, Hidayat Nurdin berhasil meraup 386 suara.

Hasil pemungutan suara para Cakades tersebut, berdasarkan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 892 suara. Jumlah pemilih yang menyalurkan hak suara yakni 828 suara. Sedangkan jumlah pemilih yang tidak memberikan hak pilih sebanyak 64 suara. "Kartu suara terpakai sebanyak 828 suara. Sementara kartu suara tidak terpakai sebanyak 64 suara," sebutnya.

Sementara itu, Cakades nomor urut 2, Budiman, membenarkan bahwa panitia tidak melakukan sosialisasi lebih awal kepada masyarakat terkait Pilkades Lewintana.

"Panitia tidak profesional dalam menjalankan tugas, sehingga masyarakat awam tidak tahu menahu cara penyoblosan sesuai kehendaknya," ujar Budiman.

Terkait hal itu, pihaknya tidak akan menerima hasil Pilkades tersebut dan akan mengambil langkah konkrit yakni akan mempermasalahkannya. "Hasil Pilkades Lewintana harus ditolak. Karena tahapan sosialisasi tidak dilakukan panitia Pilkades,"tegasnya.

Lebih lanjut, kata Budiman, jauh hari sebelum pemungutan suara, panitia Pilkades tercium indikasi pro kepada salah satu Cakades. Namun, saat itu kita tidak mau mempermasalahkannya karena tidak ingin pelaksanaan Pilkades terganggu.

"Kita sudah mencium aroma busuk panitia Pilkades yang mendukung salah satu Cakades,"pungkas yang biasa disapa Dalbo tersebut.

Kementara itu, Ketua panitia Pilkades beserta jajarannya belum sempat dikonfirmasi karena dihubungi lewat selulernya tidak ada jawaban.(BT02)