Foto siswa yang terlibat tawuran yang sujud di kaki orang tuanya setelah diberikan pembinaan rohani di Mushala At- Taubah Polsek Bolo pada Rabu (7/11). |
Bima, Bima Today.- Lantaran disinyalir tersinggung, dua kubu pelajar yang ada di Kecamatan Bolo yaitu pelajar dari SMK IT Al-Farabi Vs pelajar dari SMP Muhammadiyah, terlibat tawuran di jalan lintas Sila-Donggo tepatnya di depan SMA PGRI pada Rabu (7/11) sekitar pukul 09.40 WITA.
Akibat terlibat tawuran, 6 orang pelajar dari dua kubu tersebut berhasil diamankan oleh pihak Polsek Bolo untuk diberikan pembinaan fisik dan non fisik.
Ke 6 orang pelajar yang diberikan pembinaan yaitu, AS, warga Desa Tumpu, dari SMP Muhammadiyah, AA warga Desa Rato dari SMP Muhammadiyah, BR warga Desa Tambe dari SMK IT Al-Farabi, MH, warga Desa Tembe dari dari SMK IT Al-Farabi, FS warga Tambe dari SMK IT Al- Farabi serta HR warga Tambe juga dari SMK IT Al-Farabi,"sebut Kapolsek Bolo, AKP. Muhtar, S.Sos.
"Bentuk pembinan fisik yang diberikan yakni, Push Up, Skot Jump, Jumping Jacks, dan lari keliling lapangan Voli Polsek Bolo. Sementara pembinaan rohani yaitu para pelajar diajak Shalat Zduhur berjamaah di Mushala At-Taubah Polsek Bolo dilanjutkan dengan arahan dan nasehat baik dari anggota Polsek maupun dari guru serta orang tua pelajar,"jelas Kapolsek.
Kata dia, pada awalnya pelajar dari SMK IT Al-Fabari dengan pelajar dari SMP Muhammadiyah Sila, sama-sama berada di jalan lintas Sila-Donggo tepatnya di depan SMA PGRI Bolo.
Saat itu, salah seorang dari pelajar SMK IT Al-Fabari, menanyakan pada salah seorang temannya jam berapa keluar main siswa SMA PGRI Bolo yang sporadis dijawab dengan suara keras dan acuh tak acuh oleh pelajar SMP Muhammadiyah Sila,"ungkapnya.
Karena dijawab acuh tak acuh berikut dengan suara keras oleh siswa SMP Muhammadiyah, lanjut Kapolsek, akhirnya pelajar dari SMK IT Al-Farabi tersinggung dan tawuranpun terjadi.
"Motif terjadinya tawuran kedua kubu pelajar tersebut, lantaran tersinggung,"beber Kapolsek.
Masih kata Kapolsek, pengamanan siswa yang terlibat tawuran tersebut untuk diberikan pembinaan. Selain itu, guna mengantisipasi terjadinya konflik antar Desa,"terangnya.
Lanjut Kapolsek, saat diberikan pembinaan fisik dan non fisik, disaksikan oleh pihak sekolah berikut seluruh orang tuanya diundang. Setelah itu, para pelajar membuat surat pernyataan damai dan surat pernyataan bahwa mereka tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut,"paparnya.
"Usai diberikan pembinaan fisik dan non fisik berikut membuat surat pernyataan, akhirnya 6 orang pelajar tersebut, kita serahkan pada orang tua masing-masing sekitar pukul 13.10 WITA,"tutup Kapolsek. (BT01)