Pemkab Bima Rakor Masalah Bawang Merah -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Pemkab Bima Rakor Masalah Bawang Merah

Thursday, October 11, 2018



Foto Rakor masalah Bawang merah pada Kamis (11/10)`

Bima, Bima Today.- Menindaklanjuti aspirasi masyarakat, khususnya masyarakat petani bawang merah yang ‘menjerit’ dengan anjloknya harga yang dirasakannya saat ini, akhirnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Bima, TNI, Polri, Distributor pupuk, pengepul, pedagang, penangkar, serta petani bawang merah di ruang kerja Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, pada Kamis (11/10) kemarin.

Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Bupati, yang dihadiri langsung oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan pusat, Gatut Sumbogodjati, Kabid Holtikultura Distanbun Provinsi NTB,”jelas Kasubag Informasi dan Pemberitaan Humaspro Setda Kabupaten Bima, Zainuddin, SS.
Saat Rakor, kata yang biasa disapa Zen tersebut, Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, Pemkab Bima, senantiasa memiliki keberpihakan pada petani yaitu tetap menyampaikan segala persoalan serta berbagai keluhan yang dihadapi oleh masyarakat petani pada pemerintah pusat serta intensif menjalin koordinasi dan komunikasi dengan kemetrian terkait,”jelasnya.

“Kehadiran Direkktur pengolahan dan pemasaran hasil tanaman pangan dari pusat pada hari ini, sebagi bukti hasil dari komunikasi dan koordinasi yang kita lakukan terhadap berbagai aspirasi dan keluhan yang disampaikan oleh masyarakat petani bawang,”tutur Bupati yang dikuti oleh Zen.
Lanjut Bupati, komitmen untuk kelanjutkan aktivitas pertanian di daerah, berbagai langkah dan upaya terus dilakukan sesuai dengan kewenangan dan kemampuan yang dimiliki seperti, memastikan ketersediaan air, obat-obatan, pupuk bagi para petani. Selain itu, kita juga tetap mengambil tegas dengan cara menindak tegas terhadap para pengecer yang disinyalir nakal,”ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati, juga mengimbau pada seluruh masyarakat petani bawang untuk bersabar dan tidak menyurutkan aktivitas pertaniannya sembari menunggu hadirnya sebuah solusi yang dapat menormalisasi harga komoditi pertanian. Bupati, juga memberikan sebuah atensi khusus pada seluruh KUPT Pertanian untuk lebih peka mengidentifikasi serta menyusun laporan secara berjenjang terkait dengan prahara yang menyelimuti para petani.

Tenaga PPL, juga diingatkan oleh Bupati, agar lebih memaksimalkan peran dan fungsi dalam melakukan penyuluhan. “Sehingga, masyarakat petani semakin memiliki kemampuan serta keahlian bertani berikut pemanfaatan pupuk dan obat-obatan secara tepat dan efisien untuk menekan biaya produksi dan mendapatkan hasil pertanian yang maksimal dan memuaskan bagi para petani,”harapnya.

“Terkait dengan aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat petani bawang, kata Bupati, itu merupakan bagian dari refleksi yang lahir dari sebuah keinginan untuk lebih maju dan pemerintah akan mengambilnya sebagai sebuah acuan untuk lebih memaksimalkan ikhtiar guna lebih meningkatkan pelayanan terhadap seluruh lapisan masyarakat yang ada,”tuturnya.

Arfan Ilyas, selaku Jendlap aksi Aliansi Masyarakat Petani Bawang Merah (MPBM) Kecamatan Belo pada bebera hari lalu, dalam Rakor tersebut menyampaikan beberapa aspirasi yang diinginkan oleh petani bawang merah yaitu, adanya pembangunan gedung untuk menampung seluruh bawang merah yang dimiliki oleh petani, menghadirkan investor pengolahan bawang merah, melakukan pengawalan terhadap Permendag RI Nomor 96 Tahun 2018 tentang pengawasan pupuk dan obat-obatan serta menyediakan Laboratorium untuk proteksi kualitas obat-obatan.

“Itulah, sejumlah aspirasi yang diinginkan oleh masyarakat petani bawang merah,”ungkap Arfan yang dikuti Zen lagi.

Menanggapi aspirasi tersebut, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman pangan pusat, Gatut Sumbogodjati, mengatakan, pihaknya bersedia untuk memfasilitasi pembangunan gedung untuk menampung bawang merah di Kabupaten Bima. Karena, pembangunan gedung untuk menampung hasil bawang merah, merupakan salah satu solusi proteksi kesetersedian stok dan kualitas produk serta untuk memotivasi peningkatan produksi.

“Menindaklanjuti aspirasi tersebut, Pemkab Bima, diimbau untuk segera menyusun proposal terkait dengan pembangunan gudang penampung yang diinginkan oleh masyarakat,”saran Sumbogodjati, yang dikutip Zen lagi. (BT01)