Sekdes Piong Kecam Ulah Bendahara Desanya -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Sekdes Piong Kecam Ulah Bendahara Desanya

Monday, September 24, 2018


Foto Sekdes Piong, Syarif Hidayatullah.


Bima, Bima Today.- Rupanya tindakan atau ulah bendahara Desa Piong, My, yang diduga tidak membayar lunas gaji tukang dan kuli dalam pelakaanaan proyek pembangunan rabatnisasi gang di Dusun Sagolo, desa setempat, sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, melahirkan berbagai kecaman dari berbagai pihak.

"Bahkan, kecaman atas ulah oknum bendahara tersebut, juga datang dari Sekretaris Desa (Sekdes) setempat, Syarif Hidayatullah, dengan ketua BPD, Arajak Talub.

Dikatakan Sekdes, ulah atau tindakan bendahara desa yang tidak membayar lunas gaji tukang dan kuli, itu sangat memalukan dan merupakan sebuah tindakan yang tidak berprikemanusian,"kecamnya saat dikonfirmasi oleh wartawan media ini di kantor desa setempat pada Senin (24/9).

Lanjutnya, sebagaimana pengakuan tukang dan kuli, (Syafrudin,red) bahwa bendahara desa akan melunasi gaji mereka setelah pupuknya terjual habis, merupakan sebuah alasan yang sangat tidak logis. Selain itu, alasan tersebut, menandakan kalau gaji tukang dan para kuli, sudah dipergunakan oleh yang bersangkutan sebagai 'modal untuk dagang pupuk',"duganya.

"Jika, dugaan tersebut benar, maka kita sangat disayangkan. Masa gaji tukang dan kuli yang telah bekerja dengan cucuran keringat ditengah teriknya mentari, ko malah dipakai modal untuk dagang pupuk,"sesalnya.

Untuk diketahui, kata Sekdes, seluruh anggaran pembangunan proyek rabatnisaai gang dari ADD di Dusun Sagolo, uangnya sudah diserahkan semua pada bendahara,"tegasnya.

Tapi, dengan munculnya masalah gaji tukang dan kuli yang belum dibayar separuhnya, tentu menjadi sebuah tanda tanya besar yaitu, dikemanakan uang Rp 6 juta sehingga gaji tukang dan kuli belum juga dibayarkan sampai saat ini,"heran Sekdes.

Ketua BPD Desa Piong, Arajak Talub, mengatakan, bendahara baru boleh mengatakan hal seperti itu, kalau  anggaran dan proyek pribadi. Tapi, masalahnya sekarang adalah proyek desa dan anggaran negara yang uangnya sudah cair.

"Yang jelas, perbuatan bendahara desa yang tidak kunjung melunasi gaji tukang dan kuli, merupakan sebuah tindakan yang sangat keterlaluan dan sangat keji,"kecamnya.

Sementara itu, bendahara Desa Piong, My, yang berusaha disambangi di kantor desa setempat oleh wartawan untuk dimintai keterangannya kenapa gaji tukang dan kuli dalam pelaksanaan rabatniasi gang di Dusun Sagolo, tidak berhasil ditemui karena tidak ada.

"Bendahara desa kita (My, red), jarang masuk kantor,"tutur sejumlah aparatur desa setempat pada wartawan. (BT03)