Harga Bawang Merah Anjlok, Petani Menjerit -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Harga Bawang Merah Anjlok, Petani Menjerit

Friday, September 21, 2018



Foto Bawang Merah

Bima, Bima Today.- Akibat harga jual bawang merah saat ini anjlok dengan kisaran sekitar Rp 400 ribu perkuintal, mengakibatkan petani bawang menjerit.

"Sekian harga jual bawang merah saat ini perkuintalnya," sebut salah seorang petani bawang asal Desa Sai, Kecamatan Soromandi, Ardi, SH, saat memberikan keterangan persnya pada wartawan Jum'at (21/9) malam.

Dikatakannya, dengan anjloknya harga bawang saat ini pada kisaran Rp 400 ribu perkuintal, sudah otomatis selaku petani bawang merah, kami merugi dan menjerit, karena lebih banyak biaya pengeluaran disaat kita melalukan budidaya ketimbang harga jual saat ini. "Masa, harga jualnya hanya Rp 400 ribu perkuintal, sementara biaya yang kita keluarkan selama budidaya hinga mencapai belasan jutaan rupiah,"akunya.

Ditengah anjloknya harga jual bawang merah saat ini, kata Ardin, pemerintah harus melakukan sebuah upaya agar harga jual bawang merah bisa meroket demi menguntungkan petani. Bukan malah 'tutup mata' dengan jeritan para petani saat ini,"tudingnya.

Selain itu, Ardin,  mengaku sangat kecewa dengan sikap pemerintah pusat yang secara terus menerus melakukan impor bawang merah dari luar negeri sedangkan hasil bumi di Indonesia sendiri melimpah,"kesalnya.

"Guna meminta kenaikan harga jual bawang merah, pada Senin (24/9) awal pekan mendatang bertepatan dengan hari tani, kita dari petani bawang merah asal Desa Sai, Kecamatan Soromandi, akan melakukan aksi damai,"isyaratnya.

Kata dia, pada momen hari tani tersebut, pihaknya akan melakukan aksi damai pada sejumlah titik yaitu, di Kantor Distanbun, Kantor DPRD hingga Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima di Dusun Godo, Desa Dadibou, Kecamatan Woha.

"Itulah, sejumlah kantor yang akan kita datangi untuk melakukan aksi damai guna meminta kenaikan harga bawang merah pada Senin awal pekan mendatang dengan jumlah massa yang banyak,"sebutnya.

Aksi tersebut dilakukan, untuk menggugah pemerintah pusat, agar mengambil tindakan cepat untuk menyelamatkan jutaan petani bawang di Indonesia. "Supaya, para petani yang ada tidak menjerit lagi dengan anjloknya harga bawang seperti saat ini,"tandas Ardin. (BT01)