Seorang Anak Meregang Nyawa Ditangan Ibu Kandungnya Sendiri -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Seorang Anak Meregang Nyawa Ditangan Ibu Kandungnya Sendiri

Tuesday, June 28, 2022

Seorang Bayi harus meregang nyawa ditangan ibu kandungnya sendiri.



BIMA, BIMA TODAY.--- Seorang anak yang berusia empat bulan, harus meregang nyawanya ditangan ibu kandungnya sendiri yaitu NR (25) asal Desa Rasabou, Kecamatan Bolo.


Kejadian tersebut terjadi pada Selasa (28/06/2022) sekitar pukul 15: 00 WITA. Belum diketahui apa motif ibu kandungnya tersebut mengigit anak hingga tidak bernyawa.


Paman korban, Nurdin M Ali, mengatakan, sebelumnya dia kaget melihat disekitar rumah sangat ramai. Ternyata ada kejadian bahwa NR menggigit anaknya. Tak lama setelah itu, lanjut Nurdin, dirinya masuk ke dalam rumah untuk memastikan apa benar yang dikatakan tetangga tersebut. Setela dirinya masuk ke dalam rumah korban, ternyata memang benar bocah tersebut sudah tewas digigit oleh ibunya. 


"Saya sudah memastikan bahwa bocah tersebut sudah tidak bernyawa lagi karena digigit oleh ibunya," kisah Nurdin saat dikonfirmasi di PKM Bolo, sesaat setelah kejadian. 


Dikatakan Nurdin, beberapa hari ini terduga pelaku (NR) suka cek cok dengan orang di sekitar. Bahkan sempat pukul anaknya. Karena memukul anaknya, Nurdin menegur dengan baik - baik. Namun, malah NR, berontak. Namun beberapa saat setelah itu, NR datang ke rumah dirinya seakan tidak ada masalah. 


"Diduga kuat NR mengalami kelainan jiwa, karena setelah memukul anaknya. Dia datang ke rumah saya seakan tidak ada masalah,"tuturnya. 


Sebelumnya NR juga, lanjut Nurdin, dirinya pernah dikejar dengan parang dan tembilang. Bahkan mengancam akan membakar rumah tanpa ada alasan yang jelas. "Ada apa dengan rumah dirinya ingin dibakar tanpa alasan yang jelas seperti itu,"tanyanya.


Salahsatu anggota BPD Desa Rasabou, Fukari mengungkapkan, Ia mendapatkan informasi ada kejadian tersebut kebetulan berada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setelah mendapat informasi itu langsung  datang ke TKP dan melihat bayi empat bulan itu telah meregang nyawa. "Saya masuk di kamar melihat bayi tersebut sudah meninggal dunia dan saat itu banyak warga yang ikut melihat," ucapnya. 


Tak lama setelah itu anggota Polsek Bolo tiba di TKP dan menyarankan untuk mengevakuasi korban sekaligus membawa ke PKM Bolo dengan menggunakan sepeda motor. "Saya sempat bertanya, apakah dievakuasi boleh dilakukan. Karena ada perintah pihak polisi, selanjutnya saya angkat sekaligus membawa mayat tersebut dibonceng oleh polisi menggunakan sepeda motor menuju PKM Bolo,"jelas. 


Dokter jaga PKM Bolo, dr. Heny Kustanti mengatakan, bayi berusia empat bulan tersebut, sudah  meninggal dunia sebelum di bawa ke PKM Bolo. 


Jenis luka dialami korban kata Heny, yakni luka memar di hidung, memar di pipi kanan dan kiri dan luka memar di bagian tangan kiri. "Berdasarkan pemeriksaan secara medis, bahwa bayi tersebut sudah meninggal di TKP atau sebelum di bawa ke PKM Bolo," urainya. 


Lanjut dr. Heny, korban dilanjut visum di RSUD Kota Bima dan kami di PKM Bolo hanya pemeriksaan awal saja. "Kita melakukan pemeriksaan awal saja. Visum lanjutan dilakukan di RSUD Kota Bima," tutupnya. 


Pihak kepolisian Sektor (Polsek) Bolo, belum dikonfirmasi. Karena masih melakukan olah TKP. (BT01)