Massa Aksi Saat Melakukan Demo di Cabang Bolo.
BIMA, BIMA TODAY.--- Dituding Sering menjual pupuk di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) dan menjual paket pupuk subsidi terhadap masyarakat petani, pihak CV. Rahmawati, didemo oleh Persatuan Mahasiswa Bolo (PMB) pada Selasa (22/12/2020) di perempatan Cabang Bolo.
Liputan wartawan, akibat unjuk rasa tersebut, pendemo "blokade" jalan sejumlah kendaran roda dua dari Bima dan Dompu, lumpuh total.
Aksi yang dimulai sekira pukul 8:00 WITA itu menuntut pihak Distributor CV. Rahmawati dan pengecer di Wilayah Madapangga khususnya di Desa Bolo untuk tidak melakukan penjualan pupuk paketan dan di atas HET.
Korlap aksi Abdian Rizal dalam orasinya menegaskan, bahwa masalah kelangkaan pupuk bersubsidi dan penjualan paketan menjadi persoalan serius bagi para petani. Polemik yang sama dan berkepanjangan ini kerap kali mencutat di permukaan setiap tahunnya. Sehingga tidak jarang membuat masyarakat petani dirundung gelisah dan dilematis.
Hal ini tiada lain, karena ada dugaan permainan para distributor dan pengecer nakal, apalagi penjualan pupuk di atas HET ini pun kerap kali mencekik para petani. "Kami minta pihak Distributor CV. Rahmawati selaku pemilik area di Madapangga, agar mengintruksikan para pengecer untuk tidak menjual pupuk paketan di atas HET," tegasnya.
Abdian Rizal, mengatakan, bahwa berdasarkan investigasi di lapangan, para pengecer pupuk kerap kali menjual pupuk subsidi secara paketan di atas HET.
"Kita sudah banyak bukti, bahwa pengecer banyak yang jual paketan di atas HET. Bayangkan, HET pupuk subsidi hanya Rp 90 ribu, namun dijual Rp 150 ribu bahkan sampai Rp 200 ribu. Inikan jelas menyengsarakan petani,"kesalnya.
Untuk itu, diminta kepada CV. Rahmawati, agar tidak menjual pupuk paketan di desa Bolo, Kecamatan Madapangga, meminta kepada DPRD Kabupaten Bima, segra memberikan rekomendasi untuk mencabutnya izin CV. Rahmawati, kepada Bupati Bima segera bersurat ke pupuk Kaltim NTB untuk mencabut izin CV.Rahmawati, meminta Gubernur NTB, segra mengganti Kepala Pupuk Kaltim NTB, meminta kepada Bupati Bima, segera mengganti Kepala BPP Kecamatan Madapangga, karena tidak mampu mengontrol penyaluran pupuk secara efektif. "Itulah sejumlah harapan kami selaku warga untuk ditindaklanjuti oleh para pemangku jabatan. Terutama Izin CV. Rahmawati untuk dicabut izinnya," teriaknya.
Kalau beberapa tuntutan itu tidak diindahkan, kata Abdian Rizal, maka kami selaku mahasiswa akan tetap melakukan demo besar- besaran di Cabang Bolo, Kecamatan Madapangga ini,"ancamnya.
Pantauan di lapangan, aksi blokade jalan itu menyebabkan arus lintas lumpuh total, hingga membuat kemacetan ratusan meter. Namun sekitar pukul 10:30 WITA, jalan kembali di buka setelah ada jawaban dari Pemerintah Kecamatan Madapangga, bahwa akan menyurati pihak terkait untuk menuntaskan persoalan tersebut.
"Kami akan menyurati pihak pihak terkait termaksud Distributor CV. Rahmawati untuk menuntaskan persoalan ini," tegas Camat Madapangga Mohamad Saleh di hadapan massa aksi.
Sementara itu, Wakil Direktur CV. Rahmawati, Imam Nurdiansyah, mengatakan, tidak pernah kita menjual pupuk paketan di atas harga HET. "Kalaupun ada, itu tidak pernah kami suruh pada pengecer,"elaknya. (BT01)