![]() |
Marhawa, warga Dusun Rastalon, Desa Kramat, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu. |
DOMPU, BIMA TODAY.- Malang nian nasib yang dialami oleh Marhawa (25) tahun janda tiga anak, warga Dusun Rastalon, Desa Kramat, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, harus menelan pil pahit. Pasalnya, Marhawa, pulang dengan membawa "sejuta derita" yang alaminya yaitu penyakit tumor di perutnya.
Marhawa merupakan anak dari Kitimah (60) tahun, yang merupakan janda ditinggal mati oleh suaminya pada beberapa tahun silam. Marhawa, kini hanya bisa berbaring lesuh lantaran menahan rasa sakit yang dialaminya yaitu tumor di bagian perut sejak dari Malasyia.
Dijelaskan Marhawa, penyakit yang dialaminya sudah dua bulan terkahir ini. Awalnya, gejala penyakit yang dialaminya itu, saat dirinya bekerja di Malasyia,"ungkapnya, saat disambangi oleh wartawan di kediamanya pada Kamis (16/07/2020).
Dikatakannya, saat dia bekerja di Malasyia sekitar dua tahun berjalan, dengan seketika dirinya mengalami penyakit tumor di bagian perut yang sudah membucit selama dua bulan terkahir ini.
Selain dari penyakit yang ia rasakan, lanjut Marhawa, majikan tidak pernah memberikan gaji kepadanya selama 11 bulan dari dua tahun dia bekerja. "Sudah 11 bulan dirinya tidak dikasih gaji oleh majikannya,"ungkapnya.
Masih kata Marhawa, selama dua tahun itu, dirinya tidak bolehkan memegang HP, apa lagi menghubungi kelurga yang ada di kampung, itu boro- boro diijinkan oleh majikan saya,"tuturnya dengan rasa pilu.
Lanjutnya, dirinya berhasil melarikan diri kabur dari pekerjaan itu sebagai pembantu rumah tangga, walaupun dalam keadaan penyakit yang ia derita. "Saya berusaha melarikan diri, walaupun majikanya memegang paspornya, namun dirinya berhasil lolos dari Malasyia dengan menggunakan kapal Veri dengan tujuan Batam,"ungkapnya.
![]() |
Setelah dirinya tiba di pelabuhan Batam, sambungnya, dirinya langsung menaiki mobil dan mendatangi kantor kedutaan di Jakarta untuk meminta bantuan agar dipulangkan kembali ke kampung halamanya. "Kantor kedutaan memenuhi permintaan dari dirinya. Sehingga, saya bisa berada di kampung sekarang,"kisahnya.
Begitu dirinya berada di kampung, kata Marhawa lagi, dirinya pernah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dompu selama satu pekan. Dan akhirnya dipulangkan dikarenakan kekurangan biaya.
"Dirinya dipulangkan oleh pihak RSUD Dompu dikarenakan tidak memiliki biaya saat itu," bebernya.
Hasil diagnosa oleh dokter saat itu, menurut Marhawa, ada pembekakan hati yang menyebabkan adanya cairan dalam perutnya dan harus disedot. "Disarankan oleh dokter, dirinya harus ambil rujukan di RSUD Dompu, agar disedot ke rumah sakit Mataram,"ujarnya dengan terbata- bata karena menahan rasa sakitnya.
Untuk itu, dirinya beserta keluarganya berharap, ada uluran tangan dari Pemerintah untuk meringankan beban yang dialami oleh Marhawa, agar bisa berobat lanjut ke Mataram.
"Kami bisa berharap pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dompu dan juga para dermawan yang mau membatu untuk kesembuhan Marhawa,"harapnya dengan penuh linangan air mata. (BT03)