 |
| Kadis Pariwisata, Drs. M. Dahlan. |
"Kami sudah pantau lokasi Oi Taba, jadi tidak benar kalau pemerintah Kabupaten Bima mengabaikannya," ucap Kadis Pariwisata Kabupaten Bima, Drs. Dahlan, usai mengikuti Pawai Budaya ke-379 Bima di Woha, Kamis (4/7) kemarin.
Dijelaskannya, kalau mau panataan tolong jaga dan harus memromosikan terlebih dahulu supaya dikenal oleh wisatawan domestik maupun asing dengan segala potensi yang ada. "Kalau obyek wisata Oi Taba mau dikunjungi oleh wisatawan, masyarakat tidak hanya memromosikan dari segi keindahan saja. Namun Pemdes setempat, harus peran aktif, terutama kenyaman bagi pengunjung dan konduktifitas obyek wisata tersebut,"jelasnya.
Dikatakannya, masyarakat dan Pemdes setempat, harus menjaga dan sekaligus melestarikan hutan di sekitar obyek tersebut, agar tidak terjadi banjir. Jika semua itu bisa dilakukan, kita mewakili pemerintah Kabupaten Bima, juga tidak akan tinggal diam dan tentu akan turun sekaligus mengintervensi agar obyek tersebut dikenal oleh masyarakat luas bahkan oleh wisatawan asing.
"Pemerintah siap membantu kapanpun, asalkan masyarakat juga punya niat untuk mengembangkan obyek wisata yang dimiliki,"tuturnya.
Untuk itu, dirinya mengimbau masyarakat agar hutan disekitar Oi Taba dijaga dengan baik. Kalau air berkurang, tentu tidak akan mengalir.
"Sehingga tidak benar obyek wisata Oi Taba, di Desa Campa, Kecamatan Madapangga, diabaikan oleh pemerintah,"bantahnya. (BT01)