Ketua MK: Siapapun Bisa Jadi Pejabat Negara -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Ketua MK: Siapapun Bisa Jadi Pejabat Negara

Monday, November 26, 2018



Foto Ketua MK RI Dr. H. Anwar  Usman SH, MH.

Bima, Bima Today.- Siapapun warga negara Indonesia memiliki peluang dan kesempatan dan bisa menjadi pejabat negara. Termasuk para siswa sebagai generasi penerus bangsa dengan syarat harus rajin belajar.

Karena dengan belajar yang disertai dengan usaha keras, maka segala sesuatu yang dicita-citakan pasti bisa digapai, semua tidak ada yang mustahil dalam hidup ini.

Disamping harus rajin belajar,  para siswa, juga dituntut untuk taat pada segala perintah Allah SWT dan meneladani prilaku Rasulullah SAW.

Banyak  pejabat tinggi Negara berasal dari sekolah agama, terbukti alumni Aliyah sudah banyak melahirkan orang-orang hebat. "Bahkan di lingkungan MK dan pejabat tinggi negara lainnya seperti Pak Mahfud MD dengan saya adalah jebolan sekolah Agama,"aku Ketua Mahkamah Konsitusi (MK) RI Dr. H. Anwar  Usman SH, MH, saat menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H sekaligus sebagai penceramah di Madrasah Aliyah Negeri  (MAN) I Bima pada Ahad (25/11). 

Dikatakannya, kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang mengisahkan sejarah perjuangan dan perjalan seorang 'Maha Guru' bagi kita semua banyak kalangan yang beranggapan bid’ah. Padahal momentum seperti ini adalah sarana untuk mengenang sejarah perjuangan beliau yang begitu gigih dan penuh pengorbanan dalam menyiarkan dan menegakan syiar Islam,"tuturnya.

“Banyak sejarah tentang Rasulullah yang belum diketahui oleh kita semua, tapi lewat kegiatan seperti ini, sangat membantu ingatan kita bahkan bagi yang belum mengetahui bisa dijadikan sebagai wahana untuk mendapat ilmu baru,”jelas ketua MK.

Menurutnya, berbicara masalah kelahiran Rasulullah,  jauh hari sebelum hal itu terjadi, tanda-tandanya sudah jelas yakni diawali dengan beberapa kejadian yang luar biasa seperti padamnya api abadi di Persia, runtuhnya seluruh bangunan gereja dan lainnya,"terangnya.

Tidak saja kisah kelahirannya, tapi sepak terjang Rasulullah sejak kecil hingga beranjak dewasa harus diketahui. Kisah kisah kenabian hingga wafatnya Rasulullah harus diketahui semua agar kebiasaan Rasulullah bisa ditauladani, terutama oleh para generasi penerus bangsa.

“Kalau tidak mengetahui kisah Rasulullah bagaimana mungkin generasi bisa menjalankan perintah Allah dan sunahnya,"pungkas ketua MK selaku putra asli Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima tersebut

Kepala MAN 1 Bima, Drs. Muhammad Amin, menyampaikan, adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk wadah syiar Islam. Alhamdulillah, sekolah kami mendapatkan suatu penghormatan yang luar biasa atas kehadiran Ketua MK RI,"ucapnya.

Pada kesempatan tersebut, M. Amin, melaporkan data Madrasyah dan juga kondisi Musala setempat yang tidak bisa lagi menampung jumlah warga Madrasah dan saat shalat fardu Zuhur kita terpaksa shalat bergantian,"lapornya.

Agar kita tidak lagi salat bergantian ketika waktu Zuhur berikut bisa dimanfaatkan untuk salat Jum'at, diharapkan pada ketua MK untuk memberikan bantuan anggaran guna memerluas  Musala dari kondisi saat ini,"harapnya.

Liputan wartawan, acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tersebut mengangkat tema "Membangun Generasi Muda Yang Islami Sesuai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”.

Hadir dalam acara itu,  Kepala Kemenag  Kabupaten Bima,  Wakapolres Kabupaten Bima,  Camat Bolo, Para Ulama, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, insan pendidik dan tenaga kependidikan serta ratusan pelajar sekolah setempat. (BT02).