Anak Yatim Dijanjikan Lolos TNI, Tapi Diduga Ditipu Oknum TNI -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Anak Yatim Dijanjikan Lolos TNI, Tapi Diduga Ditipu Oknum TNI

Thursday, September 28, 2023

Ibu Salmah Yang Diduga Ditipu Oleh Oknum Anggota TNI.




BIMA, BIMA TODAY.--- Seorang janda bernama Salmah dan anaknya Ikran (anak yatim) asal Desa Donggobolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima NTB diduga ditipu oleh oknum anggota TNI yang berinisial I, yang saat ini bertugas di Kodim 1007 Banjarmasin Kalimantan Selatan.


Korban dijanjikan oleh oknum tersebut, bisa memasukkan anaknya menjadi anggota TNI. Karena ingin anaknya menjadi seorang tentara, korban rela menjual sejumlah bidang tanah miliknya untuk mendapatkan uang sesuai permintaan terduga pelaku. 


"Dia bilang bisa memasukan anak saya jadi anggota TNI di tempat dia tugas, makanya dia meminta uang Rp 250 juta," terang Salmah sambil menangis, pada Kamis, (28/09)2023). 


Lanjut dia, uang yang ditransfer itu merupakan uang yang ditabung bertahun - tahun dan hasil jual tanah. Dirinya tidak menduga akan ditipu oleh oknum anggota TNI bernama I, saat ini tugas di Kodim 1007 Banjarmasin Kalimantan Selatan. 


"Saya transfer langsung ke rekening dia maksudnya I dan istrinya uang  Rp150 juta dan Rp 100 juta ditransfer oleh anak saya yang kerja sebagai TKI di Malaysia, totalnya 250 juta," sebut dia. 


Seorang janda tua bernama Salmah warga Desa Donggobolo, Kecamatan Woha ditipu ratusan juta rupiah oleh oknum TNI yang berinisial I. "Saya tergiur dengan tawaran dia yang bisa memasukkannya anak saya menjadi anggota TNI dan langsung bertugas di Kodim 1007 Banjarmasin Kalimantan Selatan," ujar dia. 


Peristiwa ini terjadi pada 2021 lalu, dirinya dimintai transferan 250 juta lebih oleh I, korban langsung percaya dan langsung menjual tanah miliknya. Kemudian hasil jual tanah ditransfer ke pelaku. Namun hingga saat ini korban belum juga dipanggil untuk menjadi anggota TNI 


"Dirinya sudah melapor ke Polres Bima dan Kodim 1608 Bima, bukti transfer kepada I telah diserahkan,"akunya. 


Korban meminta pelaku bisa dihukum dan uang yang diserahkan agar dikembalikan hingga saat ini. "Saya hanya menginginkan uang saya dikembalikan. Kami sudah tidak punya apa - apa, mohon kami dibantu pak Kapolres dan Pak Korim," pungkas dia. (BT01).