Petani Jagung 'Menjerit' -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Petani Jagung 'Menjerit'

Monday, November 21, 2022

 

Para Aktivis melakukan Demo Saat di sambangi oleh Camat Madapangga, Tajuddin Nor, S. Sos.


BIMA, BIMA TODAY.--- Para petani jagung 'menjerit' dengan turunnya harga jagung saat ini merosot berkisar Rp 3.300 Kg. Sementara harga sebelumnya Rp 4. 500 Kg. 


Hal ini membuat sejumlah masyarakat petani yang mengatasnamakan diri dari Aliansi Rakyat Petani Madapangga Menggugat (ARPM), turun melakukan aksi demo pada Senin (21/11/2022) di pertigaan Cabang bolo yang dimulai sekitar pukul 09: 00 WITA.


Karena adanya aksi tersebut, sejumlah kendaraan mengalami kemacetan total baik dari arah Dompu begitupun sebaliknya dari arah Bima, macet total. Terlihat sejumlah kendaraan yang hendak melintas dari dua arah tersebut, begitu panjang sekitar satu kilo meter dari dua arah tersebut.


Koordinator Lapangan (Korlap), Mustakim,  menuding perusahaan jagung yang ada di wilayah Kecamatan Madapangga adalah "mafia" serta tukang monopoli harga. 


Bagaimana tidak, harga jual jagung sangat tidak sesuai dengan harga pupuk dan obat- obatan yang dibeli oleh masyarakat petani, Khususnya masyarakat yang ada di Kecamatan Madapangga dan umumnya di Kabupaten Bima. 


Sekarang, kata Mustakim, harga bibit jagung sudah "selangit" dengan kisaran sampai 2- 3 juta lebih per dus. Sementara hasil para petani dibeli oleh perusahaan dengan harga yang cukup rendah dengan kisaran Rp 3. 300- 3. 400 ribu per kg dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 4.500 per Kg. 


"Saya tegaskan, harga saat ini yang sangat meresahkan petani dan dinilai sangat mencekik para petani jagung," teriaknya,


Orasi lainnya, Danial Thomson, mengatakan hal yang sama. Menurutnya, hal yang menjadi bukti bahwa dengan adanya gudang jagung yang beroperasi di Madapangga, sudah jelas tidak bisa memberikan kesejahteraan bagi petani jagung. 



"Kami menduga bahwa perusahaan yang ada di Madapangga adalah Mafia serta tukang monopoli harga. Masa harga jagung dari petani dibeli dengan harga Rp 3 ribu per Kg oleh perusahan,"tukasnya.


Untuk itu, pihaknya meminta pada perusahaan jagung yang beroperasi di wilayah Madapangga, agar menaikan harga jagung mulai dari harga Rp 4.200 sampai dengan harga Rp 5.000 Ribu per Kg. Pemkab Bima bisa mengakomodir kebutuhan para petani jagung seperti bibit serta obat- obatan,"pintanya.


Jika keberadaan semua perusahaan jagung di wilayah Madapangga, tidak memberikan Fitback terhadap kesejahteraan bagi para petani, agar mengangkat kaki dari Madapangga. 


"Silahkan angkat kaki dari wilayah kami, kalau  tidak memberikan kesejahteraan bagi para petani. Karena kita tidak butuh perusahaan yang mau mencari untungnya sendiri ketimbang masyarakatnya. Kalau tuntutan kami ini tidak diindahkan dalam waktu dua hari, kami akan melakukan aksi susulan dalam skala yang lebih besar lagi,"pungkasnya  


Sementara itu, Camat Madapangga, Tajuddin Nor, S. Sos, dalam memberikan tanggapannya di hadapan massa aksi mengatakan, hari ini juga saya berangkat ke Pemda untuk meminta agar bisa datang. "Hari ini saya akan mendatangi Pemda untuk meminta agar bisa datang baik itu pada Wabup maupun Sekda Kabupaten Bima, Drs. H. Taufik HAK, Msi,"tandasnya (BT01)