Hendak Mengambil Sarang Madu, Tapi Ajal Menjemputnya -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Hendak Mengambil Sarang Madu, Tapi Ajal Menjemputnya

Tuesday, July 12, 2022

 

Korban yang mengambil sarang madu.


DOMPU, BIMA TODAY.---Hendak mengambil sarang madu, seorang pria MMA (28) tahun warga  Desa Taropo, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, meninggal dunia di tebing dekat lahan jagungnya bertempat di desa tempat atau ajal menjemputnya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada Selasa (12/07/2022) kemarin.


Korban meninggal dunia di ( TKP) saat memanjat tebing dengan ketinggian sekitar 50 meter.  Akibat tali pengaman yang digunakan tidak kuat menahan beban dan terputus. Sehingga korban terjatuh dan mengalami pecah kepala. 


Berdasarkan keterangan dari salah seorang rekannya, korban terjatuh dari ketinggian itu. Sehingga mengakibatkan pecah kepalanya yang mengakibatkan dia meninggal dunia. "Korban telah meninggalkan kita semua atau ajal yang menjemputnya,"tutur rekan korban Kaharuddin, yang dikutip oleh Kapolsek Kilo, AKP. Yuliansyah, pada Rabu (13/07/2022).


Dikatakan Kapolsek, kronologis kejadiannya, berawal dari korban bersama salah satu rekannya berada di ladang lahan jagung mereka. Oleh korban mengajak rekannya itu untuk mengambil madu. Sesampainya korban di TK bersama seorang rekannya, korban langsung menaiki tebing sebagai tempat bersarangnya madu dengan menggunakan tali pengaman. Diduga kuat, tali yang digunakan oleh korban, tidak kuat dan mengalami putus. 


"Korban terjatuh dan mengalami pecah kepalanya,"kisah Kapolsek.


Lanjut Kapolsek, melihat temanya terjatuh dan mengalami pecah kepala dan meninggal di TKP,  Kaharuddin, langsung pulang ke kampung untuk memberi tahu warga serta meminta bantuan pada sekitar pukul 23.30 WITA dan korban di evakuasi hingga tiba di rumah duka. Korban sekarang sudah berada di rumah duka di Desa Taropo, Kecamatan Kilo,"ujar Kapolsek.


Dihubungi Kasi Humas Polres Dompu, IPDA Akhmad Marzuki, mengatakan, dari keterangan yang didapat bahwa, korban dan Kaharuddin yang mengetahui kejadian tersebut, masih memiliki hubungan keluarga. Dan kedua-nya sama- sama bisu atau tunawicara. "Keduanya sama- sama tunawicara dan masih memiliki hubungan keluarga sepupu satu kali,"jelasnya mengulang.


Pihak keluarga, kata Akhmad,  menerima musibah ini dengan ikhlas dan sudah menjadi takdir dari yang maha kuasa. "Pihak keluarga telah menerima ujian ini sebagai bentuk ajal yang menjemputnya korban", tutup Kasi Humas. (BT01/ Humas Polres Dompu).