BIMA, BIMA TODAY.---Petani di Desa Donggobolo, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, terpaksa melakukan aksi blokade jalan di desa setempat pada Senin (13/6/2022) malam ini.
Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap pengecer maupun distributor yang ada karena diduga hendak lakukan penyaluran pupuk secara sembunyi-sembunyi pada malam hari.
Stok pupuk urea bersubsidi di beberapa pengecer yang ada di desa setempat habis. Sejumlah petani yang membutuhkan pupuk untuk tanaman padi, bawang serta jagung, terpaksa mencari serta membeli di luar desa mereka.
Akibat adanya reaksi petani yang selalu mendesak agar mendatangkan pupuk, sudah sepekan terakhir pengecer berjanji pupuk segera datang. Bahkan petani rela menunggu di jalan sudah berhari-hari, tetapi tidak kunjung datang juga.
Bahkan informasi yang diperoleh petani dari pengecer, distributor akan mendistribusikan pupuk ke beberapa pengecer di desa setempat malam hari ini. Namun hingga pukul 21:30 WITA tidak ada juga pupuk yang datang.
"Kabarnya pupuk akan datang malam ini, tetapi sampai sekarang tidak datang juga, makanya, petani berkumpul di jalan bahkan lakukan blokade jalan," kata Wardi warga setempat.
Lanjutnya, petani di Desa Donggobolo, rela menunggu kedatangan pupuk di jalan raya, karena janji pengecer seminggu lalu, pupuk akan hadir.
"Sudah tiga hari kami menunggu di jalan raya, tidak ada pupuk yang datang, sementara tanaman kami membutuhkan pupuk," kata Ahmad juga warga setempat.
Para petani juga merasa ada kejanggalan, pupuk bersubsidi yang dibayar dengan uang negara kok ingin didistribusikan malam hari begini.
"Kami lebih bingung, apa tidak bisa siang hari kalau datangkan pupuk, mengapa harus malam hari begini,"tanyanya
Sementara pihak pengecer yang ingin dikonfirmasi soal pendistribusian pupuk pada malam hari ini, tidak bersedia memberikan komentar. (BT01)