Arifin: Meminta Jembatan Yang Menghubungkan Dua Kelurahan di Kota Bima, Dibongkar -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Arifin: Meminta Jembatan Yang Menghubungkan Dua Kelurahan di Kota Bima, Dibongkar

Wednesday, February 3, 2021

Jembatan di Kecamatan Asakota Kota Bima.




KOTA BIMA, BIMA TODAY.---  Warga lingkungan Salama, Kelurahan Nae dan warga lingkungan Salata Kelurahan Jatiwangi, mendesak pemerintah Kota Bima, untuk segera membongkar jembatan yang menghubungkan dua kelurahan di Kecamatan Asakota. Karena diduga jembatan tersebut, menyebabkan terjadinya banjir di dua wilayah tersebut. 



Sebenarnya, yang dimaksudkan warga bukan jembatan yang baru saja dibangun pada tahun 2018 lalu. Tetapi jembatan lama yang berada tetap dibawah jembatan baru yang sengaja tidak dibongkar oleh kontraktor usai pembangunan jembatan.

 

Jembatan lama tersebut, hingga hari ini tidak dibongkar oleh pelaksana proyek. Kemudian jembatan baru dibangun tepat diatas jembatan lama. "Itu dilakukan oleh kontraktor untuk menghemat biaya pembangunan jembatan," jelas Arifin, Ketua RW 04 Salama, kepada media ini, pada Rabu (03/02/2021) kemarin.


Dia meengaku, bahwa keberadaan jembatan tersebut justeru menghawatirkan seluruh masyarakat Salama dan Salata. Karena, setiap banjir datang, air akan meluap ke pemukiman warga, lantaran terhambat oleh jembatan lama yang tidak dibongkar sampai hari ini. "Seharusnya, jembatan lama itu dibongkar terlebih dahulu sebelum dibangun jembatan yang baru,"ungkapnya.


Namun, kata Arifin, karena ingin menghemat anggaran, pelaksana sengaja tidak membongkar jembatan tersebut saat mulai pekerjaan. Dijanjikan untuk dibongkar usai pembangunan jembatan. "Sampai hari ini jembatan tersebut belum dibongkar dan menjadi ancaman bagi warga dua kelurahan ini,"ungkapnya.


Dirinya berharap, agar pemerintah Kota Bima, dalam hal ini Walikota Bima, untuk turun langsung melihat kondisi jembatan. Sekaligus mengintruksikan kepada pihak terkait untuk segera membongkar jembatan tersebut. 


"Kami sangat berharap kepada pemerintah Kota Bima untuk menyikapi serius masalah ini. Jika tidak, maka warga kedua kelurahan ini akan melakukan aksi pemblokiran jalan. Ini bukan sekedar ancaman, kami juga ingin Walikota Bima untuk turun langsung melihat kondisi jembatan ini,"harapnya. 


Hal senada juga disampaikan ketua RT.10 Keluarahan Jatiwangi, Kaharuddin, juga menginginka jembatan lama tersebut dibongkar. Jika tidak segera dibongkar jembatan lama tersebut, maka banjir akan terus terjadi di kelurahan Nae dan Jatiwangi, yang mungkin juga akan merambat ke kelurahan lainnya


"Kami cukup dihantui dengan keberadaan jembatan lama tersebut. Karena setiap banjir datang, air akan meluap ke pemukiman warga dan meminta pertanggungjawaban pihak pelakasana untuk segera membongkar jembatan tersebut. Termasuk pertanggungjawaban tim PHO yang melakukan serah terima barang, padahal pekerjaan itu belum tuntas," tandas Kaharuddin. (Tim)