IDP-DAHLAN VS SYAFRU-ADY -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

IDP-DAHLAN VS SYAFRU-ADY

Friday, January 31, 2020

Direktur LSM Payung Tani dan Nelayan, Drs. Burhan Gani.

BIMA, BIMA TODAY.- Dinamika politik menjelang PILKADA BIMA 2020 mulai mengalami perubahan dewasa ini baik secara teknikal maupun fundamental.
Secara teknikal adalah terjadinya pergeseran alat dan arus informasi yang berkembang di masyarakat. Sedangkan secara fundamental yang terjadi adalah pergeseran ideologi dan pemahaman mengenai politik masyarakat. Hal ini dibandingkan dengan PILKADA 2015.
Jika melihat perkembangan yang ada, incumbent (IDP-DAHLAN) memiliki berbagai keunggulan dibanding penantang (SYAFRU-ADY) dalam konteks pemilihan Kepala Daerah yang akan segera berlangsung secara serentak 2020.
Saya melihat banyak keuntungan yang dimiliki oleh incumbent (IDP-DAHLAN) seperti MEDIA, JARINGAN hingga AKAR RUMPUT.
Saat ini IDP-DAHLAN sudah mempunyai modal yang begitu menjamin untuk memenangkan PILKADA nanti di antaranya, 1. IDP-DAHLAN mendapat simpatik pemilih Tradisional yang fanatik terhadap keluarga Istana Bima, diprediksi pemilih Tradisional fanatik mencapai 25 persen dalam hal ini susah untuk beralih ke SYAFRU-ADY. 2. IDP-DAHLAN sudah menguasai BIROKRASI, dalam hal ini sudah bukan rahasia umum lagi di Kabupaten Bima para birokrasi ambil bagian untuk memenangkan INCUMBENT, karena khawatir KURSI PANASNYA RAIB klw kalah dalam kompetisi Pimpinannya. Hanya beberapa BIROKRASI yang sakit hati terhadap kepemimpinan IDP-DAHLAN yg akan melirik SYAFRU-ADY. 3. IDP-DAHLAN Sudah mempunyai Jaringan baik di Provinsi maupun Nasional selama 5 Tahun terakhir Kepemimpinannya. Ini akan memperkuat dan sangat berpengaruh posisi INCUMBENT. 4. IDP-DAHLAN dapat menjual Keberhasilan program BIMA RAMAH selama 5 Tahun Kepemimpinannya. Walau ada sebagian pemilih yang menyatakan bahwa program BIMA RAMAH belum terlihat secara signifikan, namun hal itu tidak terlalu berpengaruh. 5. IDP-DAHLAN Dapat sambutan hangat dari pemilih yang tidak memilih mereka pada PILKADA 2015. Hal ini akibat pola pendekatan sosial IDP-DAHLAN yang mengikat mereka, walau pemilih IDP-DAHLAN 2015 tentunya ada juga yang akan beralih ke SYAFRU-ADY. 6. IDP-DAHLAN yang pasti sudah mempunyai MODAL COST POLITICS yang kuat di Banding PILKADA 2015. 7. IDP-DAHLAN mempunyai tambahan Modal yang tidak bisa di pungkiri yakni SENYUM MANIS IDP membuat Para Pemilih luluh hatinya.
Itulah Mesin politik yang menjadi keunggulan modal utama IDP-DAHLAN dalam meraih kemenangan pada PILKADA SERENTAK 2020.
Akan tetapi tentu ada strategi lain SYAFRU-ADY untuk menumbangkan IDP-DAHLAN bila TIMSES nya bisa lihai melihat kondisi keunggulan IDP-DAHLAN.
“Secara umum incumbent (IDP-DAHLAN) memiliki keunggulan dibandingkan calon penantang (SYAFRU-ADY) Namun, di era teknologi ini, CYBER SPACE, informasi elektronik dan strategi digital dapat menjadi 'senjata ampuh' untuk menumbangkan INCUMBENT," Selain itu pola pendekatan terhadap pemilih harus di rubah (pola lama di kolaborasi dgn pola baru) oleh SYAFRU-ADY.
Seperti pada kontesasi Pilkada NTB 2018 dua tahun lalu. Pasangan ZUL-ROHMI berhasil meningkatkan elektabilitas hingga nyaris 40 persen dalam waktu yang relatif singkat.
Hal tersebut tidak terlepas dari kampanye digital lewat media- media sosial dan pendekatan sosial ZUL-ROHMI terhadap pemilih.
Namun, tentunya gagasan yang disebarkan lewat media harus rasional dan mudah dipahami masyarakat.
"Dalam menyampaikan gagasan lewat media sosial, pasangan ZUL-ROHMI melakukan pendekatan yang menarik dan rasional. Pendekatan rasional idealnya didukung oleh fakta, data akurat dan relevan, menghadirkan solusi, serta mampu mengedukasi publik".
Selain itu, ZUL-ROHMI mampu menjelaskan penyampaian yang dikemas kreatif dan lugas secara psikologis mempengaruhi pilihan calon pemimpin. Hal itulah salah satu yang membuat ZUL-ROHMI unggul dalam perhelatan kontestasi PILKADA NTB 2018.
Dalam hal ini pola IDP-DAHLAN sudah dikemas dengan baik untuk Melanjutkan Kepemimpinannya di PERIODE KEDUA.
Kehadiran sosok  SYAFRU-ADY saya menilai sebagai ALTERNATIF yang menawarkan "PERUBAHAN"
“Pengemasan karakter calon lewat media sosial dapat mempengaruhi pilihan masyarakat. Namun, tentunya INFORMASI mengenai GAGASAN harus KONSISTEN, KREATIF, dan BERBEDA dari penyajian kampanye INCUMBENT (IDP-DAHLAN)
Kita sadari Pengguna Internet sudah sampai ke pelosok Desa mencapai 80 persen. “Besarnya jumlah pengguna internet dan media sosial turut merubah IKLIM POLITIK . Penyampaian ide dan gagasan mulai berpindah ke media - media digital.
INGAT......Di media sosial tidak mengenal istilah ONE MAN ONE VOTE, justru SATU ORANG bisa memiliki kekuatan yang setara dengan puluhan, atau ratusan orang didalam mempengaruhi persepsi publik.
Oleh karena itu, hati-hatilah dalam menyampaikan PROGRAM di MEDSOS, agar Calon yang kita usung bisa di terima dengan hati tulus dan tangan terbuka oleh Masyarakat.
IDP-DAHLAN dalam jargonnya MELANJUTKAN DUA PERIODE. Bila menang nanti, maka BIMA RAMAH akan semakin MENGGEMA di BUMI "TOHORA NDAI SURA DOU LABO DANA"
SYAFRU-ADY dalam Jargonnya "PERUBAHAN". Bila nanti menang, tentunya akan merubah MOTTO BIMA RAMAH menjadi "........................" Sesuai dengan PERUBAHAN yang mereka inginkan.
Semoga dalam kontestasi PILKADA SERENTAK 2020 Khususnya PILKADA BIMA selalu aman dan damai. "BIMA RAMAH" atau "PERUBAHAN"
Para Pemilih lah yang menentukan masa Depan "DANA RO RASA NDAI" (**)