Foto anggota Tim TPK Desa Piong, Abdul Kamil, S. Pd. |
Bima, Bima Today. - Keberadaan tim 9 sebagai tim Pelaksana Kegiatan Desa (TPK) Piong, Kecamatan Sanggar, yang dibentuk sejak tahun 2017 lalu, diduga tidak dilibatkan oleh pihak Pemerintah Desa (Pemdes) setempat saat menyusun Rencana Program Jangka Menengah Desa (RPJMDes) tahun 2018.
"Selain itu, pihak Pemdes Piong, juga tidak melibatkan kita selaku tim 9 dalam hal penyusunan RKPDes, dalam penyusunan Rancangan Daftar Usulan Desa (RDUD),"ungkap salah seorang anggota tim TPK Desa Piong, Abdul Kamil, S.Pd, pada wartawan di kediamannya Senin (17/9).
Dikatakannya, keberadaan TPK, dibentuk oleh Kepala Desa (Kades) melalui hasil musyawarah dengan seluruh elemen masyarakat yang ada di Desa Piong pada tahun 2017 lalu. Tapi, kenapa justeru keberadaan kita, malah tidak difungsikan seperti ini,"herannya.
"Jangankan kita diundang untuk hadir rapat, menginformasikan tidak pernah,"kesalnya.
Padahal, kata Abdul Kamil, sesuai dengan
Permendagri RI nomor 114 tahun 2014, kita selaku TPK memiliki kewenangan atau tugas dan pencermatan pagu indikatif desa penyelarasan atau program yg masuk di desa. Selain itu, TPK memiliki kewenangan dalam pencermatan RPJMDesa, penyusunan rancangan RKPDesa serta penyusunan rancangan daftar usulan desa,"terangnya.
Tetapi, keberadaan kita, malah tidak difungsikan bahkan terkesan dianggap tiada oleh pihak aparatur pemerintah desa seperti ini,"herannya.
Parahnya lagi, untuk menyusun RPJMDes, Pemdes Piong, lebih memilih untuk menyewa orang lain, ketimbang menyuruh atau memanfaatkan kita selaku TPK. "Kenapa harus menyewa orang lain, sementara kita ada dan bisa menyusun RPJMDes,"sorot Kamil.
Pernyataan ini, kata Abdul Kamil, bukanlah sebagai sebuah kritikan atau apa, melainkan pernyataan ini sebagai upaya untuk menggugah hati aparatur pemerintah desa, supaya keberadaan TPK ke kedepan dihargai atau dilibatkan dalam penyusunan berbagai program pembangunan di desa,"harapnya.
Sementara itu, Kades Piong, Mokhdalil Bahden, yang coba ditemui oleh wartawan di kantornya pada Selasa (18/9) untuk dimintai tanggapannnya terkait hal tersebut, tidak berhasil dikonfirmasi, karena tidak ada.
"Pak Kadesnya tidak masuk dan beliau sudah ke Bima,"tutur sejumlah aparatur desa setempat. (BT03)