Massa MPBM Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, saat melakukan aksi demo minta kenaikan harga bawang merah di depan kantor Pemkab Bima yang diterima oleh Wabup, Drs. H. Dahlan, pada Senin (24/9) |
Bima, Bima Today.- Sejumlah warga yang mengatasnamakan diri Masyarakat Petani Bawang Merah (MPBM) Kecamatan Belo, serta masyarakat petani asal Kecamatan Lambu, secara bergilir melakukan aksi demo di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima pada Senin (23/9).
Liputan Wartawan, massa dari MPBM Kecamatan Belo, mulai melakukan aksi sekitar pukul 09.30 WITA. Sementara massa dari Kecamatan Lambu, memulai aksi sekitar pukul 13.30 WITA.
Aksi massa MPBM dengan petani Lambu, dijaga dan dikawal ketat oleh pihak aparat Kepolisian Resor (Polres) Bima, Kabupaten dengan Sat Pol-PP.
Dalam tuntutannya, dua kubu masaa aksi sama-sama meminta pemerintah pusat melalui pemerintah daerah untuk menstabilkan harga bawang merah di daerah dari harga yang anjlok saat ini pada kisaran Rp 300 ribu perkuintal . Mendessak pemerintah pusat untuk menghentikan impor bawang merah, meminta Pemkab Bima, untuk menginstruksikan ke Bulog, agar segera menyerap hasil pertanian bawang merah di Kabupaten Bima sesuai dengan ketentuan Permendag RI Nomor 27 tahun 2017 tentang penetapan harg pembelian di petani dan harga acuan di konsumen.
Selain itu, dua kubu massa mendesak pemerintah daerah untuk melakukan fungsi kontrol dan pengawasan melalui dinas terkait terhadap harga obat-obatan pestisida di pasaran yang saat ini 'selangit'.
"Itulah, beberapa tuntutan kami yang harus disikapi dan ditindaklanjuti oleh pihak pemerintah,"sebut Korlap Aksi, Mansyur Maulana, dari MPBM Belo
Jika, beberapa tuntutan ini tidak disikapi atau ditindaklanjuti secepatnya, kata Mansyur, maka kami dari MPBM Kecamatan Belo, akan melakukkan konsolidasi untuk melakukan aksi demo susulan dalam jumlah massa yang lebih banyak,"ancamnya.
Sementata massa aksi dari Kecamatan Lambu, mengancam akan menduduki seluruh instansi jawatan yang ada di kecamatam setempat.
Sekitar pukul 11.30 WITA, massa aksi MPBM dan sekitar pukul 14.00 WITA, ditemui oleh Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs. H. Dahlan, mewakili Bupati.
Dihadapan dua kubu massa aksi dalam waktu berbeda tersebut, Wabup, mengatakan, apa yang menjadi tuntutan massa aksi, akan disampaikan langsung pada Bupati dan juga akan disampaikan pada pihak pemerintah pusat,"janjinya.
Untuk diketahui, masalah harga bawang merah, itu merupakan tanggungjawab atau kewenangan pemerintah pusat. "Kita di pemerintah daerah, hanya bisa menindaklanjuti dengan menyampaikan sejumlah aspirasi serta keinginan warga masyatakat yang disampaikan pada hari ini,"terang Wabup.
"Saya, akan sampaikan aspirasi ini pada Bupati dan pemerintah pusat secepatnya," janji Wabup.
Setelah mendengarkan pernyataan dari Wabup, diwaktu yang berbeda, dua kubu massa aksi membubarkan diri secara teratur. (BT01)