BIMA, BIMlA TODAY.--- Distributor CV. Lawa Mori, Khaerunisa, membantah kalau pupuk jenis urea tidak ada yang diselewengkan oleh pihak pada seluruh pengecer yang ada selama tahun 2022 ini. "Saya selaku direktur CV. Lawa Mori, sebiji pun pupuk bersubsidi dari pemerintah tidak ada yang diselewengkan oleh pihak, seperti rumor yang berkembang saat ini,"bantahnya saat dikonfirmasi di kantornya pada Senin (26/12/2022).
Hal itu, kata dia, seperti yang diutarakan oleh UD Zam- Zam, Hj. Nurmala Sari, data yang diinput sebanyak 10 ton dan yang kita lakukan penyaluran sebanyak 10 ton. Terus apa yang dipermasalahkan oleh dia. "Yang jelas kita sudah salurkan pupuk bersubsidi di UD. Zam- Zam, sudah sesuai dengan data yang diinput oleh sistim kios yaitu sebanyak 10 ton,"jelasnya.
Terkait UD. Doro Tonda, sudah 10 ton yang disalurkan. Malah dia (UD. Doro Tonda) yang meminta pihaknya untuk delete di sistim T-pubers kios oleh pengecer itu sendiri. "Jadi tidak ada pupuk urea bersubsidi yang tidak disalurkan oleh pihak kita,"terangnya.
Lanjutnya lagi, begitupun dengan UD Raihan sebanyak 22 ton sudah didistribusikan oleh kita sesuai yang diinput oleh kios itu dengan di sistim T- Pubers. Begitu juga dengan laporan kita yaitu 22 ton. kenapa dia mengatakan yang diterima hanya 20 ton. Sedangkan 22 ton disurat pengantar barang yang ditandatangani oleh pengecer tersebut sebanyak 22 ton. "Saya menilai pernyataan mereka hanya sebuah fitnah. Karena tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan "haram" hukumnya saya selewengkan pupuk urea bersubsidi,"tandasnya.
Menurutnya, setelah tanggal 26 Desember 2022, tidak ada lagi penyaluran pupuk. Baru bisa penyaluran, nanti pada Januari 2023 dan setelah SPJB. "Sekarang tidak ada lagi penyaluran pupuk. Dan sisa pupuk tahun 2022 akan diberikan pada tahun 2023 dengan tidak mengurangi jatah pupuk tahun 2022,"pungkasnya. (BT01)