Akibat Depresi, Pria Ini Nekat Bunuh Diri -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Akibat Depresi, Pria Ini Nekat Bunuh Diri

Thursday, February 4, 2021

Akibat Depresi, Pria Ini Nekat Bunuh Diri.




DOMPU, BIMA TODAY.---Diduga Depresi, salahseorang remaja yang bernama Waliadin atau biasa disapa Adeng (14) tahun, warga Dusun Sukajaya, Desa Kadindi, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, ditemukan sudah tidak nyawa dengan lilitan tali nilon di lehernya, pada Rabu (03/02/21) sekitar pukul 18:45 WITA  di rumah korban.


"Kematian korban, akibat diduga depresi, karena sudah tidak ketemu lagi dengan ayahnya sejak korban berusia lima tahun dan karena tidak dibelikan selasa motor oleh ibunya lantaran terlilit ekonomi," jelas  Kapolsek Pekat Ipda Muh Sofyan S.Sos, melaui Paur Humas Polres Dompu, AIPTU Hujaifah, pada Kamis (04/02/2021).


Dikatakan Hujaifah yang biasa disapa Aby tersebut, kisah pilu itu diduga lantaran keinginan korban yang ingin dibelikan sepeda motor yang tidak bisa dipenuhi oleh ibu dan neneknya dikarena faktor ekonomi.


Selain itu, korban juga sangat ingin bertemu dengan ayahnya. Hal itu sering korban menanyakan kepada ibunya yang selalu dijawab tidak tau. "Sehingga korban mengalami depresi dan memilih mengakhiri hidupnya,"ungkap Aby.


Korban selama ini tinggal bersama neneknya itu, lanjut Aby,  kedua orang tuanya bercerai saat korban berusia lima tahun dan sejak saat itu, korban tidak pernah lagi bertemu dengan ayahnya.


Beberapa hari terakhir sebelum kejadian, korban terlihat oleh pihak keluarga sering duduk bermurung dan lebih banyak mengurung diri di dalam rumah. "Korban sering mengurung diri di dalam rumah tanpa berbicara sepatah katapun,"tegasnya.



Peristiwa mengenaskan itu, jelas Aby, yang pertama kali mengetahui oleh neneknya yaitu Sahri Ina Fajri (65) tahun yang tinggal serumah dengan korban. Saat itu, nenek korban sedang memasak di dapur. Dia mendengar suara sesuatu yang jatuh di dalam rumah. 


Penasaran akan suara itu, lanjut Aby lagi, sang nenek pun menuju sumber suara. Sampai di dalam rumah, nenek korban sangat terkejut dikala melihat cucunya dalam keadaan tidak bernyawa yang masih terlilit seutas tali nilon yang sudah putus. Sontak saja, nenek korban berteriak dan menangis sehingga terdengar oleh tetangga.


Mendengar teriakan itu, warga setempat segera datang dan membantu melepaskan ikatan tali dan mengangkat korban ke tempat tidur,"urai Aby.


Dijelaskan lagi, pihak Polsek Pekat bersama anggotanya tiba di rumah duka. Pihak polisi menyampaikan belasungkawa selanjutnya berkoodinasi dengan pihak keluarga serta melakukan olah Tempat kejadian Perkara (TKP).


Hasil koordinasi, pihak keluarga, mengikhlaskan kejadian itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan visum. "Keluarga korban menolak untuk di visum. Mereka sudah menerima sebagai takdir Illahi Rabbi yang harus diterima dengan lapang dada,"pungkasnya. (BT03)