Antrian panjang Kendaraan Roda Dua dan Empat, saat Demo PMB pada Senin (4/1/2021).
BIMA, BIMA TODAY.--- Aliansi Persatuan Mahasiswa Bolo (PMB) melakukan aksi unjuk rasa di perempatan cabang Bolo, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, pada Senin (4/1/2021). Massa aksi mulai melakukan unjuk rasa sekitar pukul 09: 00 WITA.
Aksi susulan tersebut dilakukan oleh PMB, karena masalah pupuk tidak ada solusi saat pertemuan dengan Distributor Pupuk CV. Rahmawati yang wakil Direkturnya, Imam Nurdiansyah, Anggota DPRD Kabupaten Bima, Azhar, SE, Kapolsek Madapangga, Danramil yang tergabung dalam Tim (KP3), Kabid Rehabilitasi Pengembangan Lahan dan Perlindungan Tanaman (RPLPT) Beni Akbar, yang dimoderator oleh Kepala Wilayah Kecamatan Madapangga, Mohammad Saleh, pada Selasa (29/12/2020) di aula Kantor kecamatan setempat.
"Kita melakukan aksi susulan, karena masalah pupuk tidak ada solusi. Untuk itu, carikan solusi terkait masalah pupuk ini," jelas massa aksi, Abdian Rizal.
Dikatakannya, masalah kelangkaan pupuk bersubsidi dan penjualan paketan menjadi persoalan serius bagi para petani. Polemik yang sama dan berkepanjangan ini kerap kali mencuat di permukaan setiap tahunnya. Sehingga, tidak jarang membuat masyarakat petani dilematis.
Ditegaskannya, bahwa berdasarkan investigasi di lapangan, para pengecer pupuk kerap kali menjual pupuk subsidi secara paketan di atas HET.
"Kita sudah banyak bukti, bahwa pengecer banyak yang jual paketan di atas HET. Bayangkan, HET pupuk subsidi hanya Rp 90 ribu, namun dijual Rp 150 ribu bahkan sampai Rp 200 ribu. Inikan jelas mencekik petani,"tuturnya.
Dihari yang sama, Yasin mengatakan, berdasarkan keterangan dari pengecer, itu jauh berbeda dengan apa yang dirasakan oleh petani. "Mereka menjual paket pupuk subsidi dengan non subsidi. Sehingga, petanilah yang dirugikan,"sorotnya.
Untuk itu, mohon kira harga pupuk dicarikan solusi yang terbaik sebelum pihak melakukan demo besar-besaran. "Kita akan tutup jalan ini, sampai ada jalan keluarnya,"pungkasnya.
Aksi PMB tersebut, berakhir pukul 09:30 WITA. Dikarenakan cepat dilakukan persuasif oleh pihak Kepolisian.
Liputan wartawan, walaupun aksi PMB hanya berlangsung selama setengah jam, namun antrian panjang kendaraan roda dua dan empat dari arah Bima- Dompu, begitu panjang.
"Alhamdulillah, demo kali ini cepat selasai dan kita sudah bisa pergi,"tutur sopir truk yang ada. (BT01)