Keluarga Kesultanan Bima, Menggelar Do'a dan Tausiyah Atas Meninggalnya Almarhum Dae Ferry.
BIMA, BIMA TODAY.---Tidak terasa sudah tujuh tahun, H.Ferry Zulkarnain, ST memenuhi panggilan Allah SWT untuk meninggalkan kita semua. Untuk mengenang mendiang almarhum Sultan Bima tersebut, keluarga besar kesultanan Bima, menggelar Do,a dan tausiyah.
Do,a yang dihadiri Wabup Bima, Drs.H. Dahlan, M.Noer, Sekda Bima, Drs. H.Taufik, Hak, Msi, Anggota Dewan, Pimpinan OPD, Para Pejabat, Tokoh Masyarakat (Tomas) Tokoh Agama (Toga) dan sejumlah masyarakat berlangsung Kamis (24/12/2020) malam dengan lokasinya di halaman Pandopo Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE.
Pada momen penting tersebut, Umi Dinda menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para undangan do'a arwah meninggalnya Almarhum.
"Kehadiran bapak dan ibu merupakan kebanggaan bagi kami keluarga Almarhum, Dae Ferry," tuturnya.
Srikandi Golkar yang saat ini menjabat sebagai Bupati Bima itu, meminta kepada seluruh keluarga besar Kesultanan untuk senantiasa ikhlas dan mendo'akan Almarhum. "Maafkan segala khilaf dan salah beliau dan semoga jasa Dae Ferry tetap dikenang segala amal perbuatan baik yang diterapkan ditengah-tengah masyarakat dapat menjadi teladan. Teladan bagi anak cucunya dan seluruh masyarakat Dana Mbojo," harapnya.
Cabup Bima yang meraih suara terbanyak pada Pilkada 9 Desember 2020 lalu menyampaikan, terimakasih kepada seluruh masyarakat yang telah menyukseskan pesta demokrasi untuk memilih pemimpin Dou Labo Dana Mbojo.
"Sampai detik ini tahapan masih berjalan, tetapi saya mengingatkan kepada seluruh masyarakat, pendukung dan simpatisan Paslon In-Dah, untuk tidak menunjukkan sikap yang berlebihan," tandasnya.
Umi Dinda mengajak seluruh simpatisan dannpendukunya untuk mensyukuri atas nikmat dengan perolehan suara terbanyak dan selisih yang terpaut 18 ribu lebih dengan rivalnya.
"Mari kita menyukuri anugerah Allah SWT, ini adalah Kemenangan kita bersama, kemenangan seluruh masyarakat Bima," terangnya.
Soal permohonan gugatan kontestan pilkada ke MK untuk KPU sebagai Lembaga Penyelenggara Pemilu. Baginya, itu merupakan bagian daripada dinamika.
"Itu dinamika, jadi mari kita hargai, soal bagaimana hasil dari permohonan gugatan, kita sama-sama menunggu putusan MK,"tandasnya.
Sementara itu, Hj. Fera Amalia SE yang biasa disapa Dae Fera ini mengatakan, jika do'a tujuh tahun ini dilaksanakan ditengah pandemi covid-19, dirinya mengimbau para undangan untuk mematuhi protokoler kesehatan.
"Patuhi protokoler kesehatan dengan tetap menggunakan masker dan jaga jarak,"pungkasnya. (BT01)