Produk Tenun Harus Mempunyai Nilai Tambah -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Produk Tenun Harus Mempunyai Nilai Tambah

Friday, February 7, 2020


Ny. Niken Saptarini Widyawati, SB M.Sc.

BIMA, BIMA TODAY.-Produk tenun NTB  harus mempunyai nilai tambah agar mampu bersaing. Jika saat ini kita hanya bisa mempromosikan kain tenun, maka ke depan  NTB harus mengembangkan produk kerajinan tenun  menjadi pakaian yang secara khusus mengangkat merk (brand) buatan NTB yang bisa go nasional.

"Mudah-mudahan Kabupaten Bima bisa menjadi daerah pertama yang menjual produk pakaian jadi,"demikian salah satu poin penting arahan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ny. Niken Saptarini Widyawati, SB M.Sc  pada Kamis (6/2/2020) saat melakukan Kunjungan Kerja tinjauan hasil kerajinan tenunan khas kabupaten Bima di Rumah Produksi tenun Bima Godo Kecamatan Woha.

Dalam arahannnya dihadapan para wirausaha pengrajin tenun, designer produk Bima, bubuk kopi, bandeng presto, kue kering dan obat-obatan herbal serta rumput laut tersebut, Ny Niken yang merupakan istri Gubernur NTB Zulkifliemansyah menjelaskan, Provinsi NTB harus mempunyai merek tenun sebagai produk unggulan.
               
Oleh karena itu, dirinya berharap agar potensi tenun bisa mendorong kerjasama antara penjahit, penenun dan desainer untuk mampu memproduksi tenun dalam skala besar. "Silakan memproduk dalam jumlah yang lebih besar lagi, apalagi memiliki merek supaya menjadi produk yang unggul,"seruannya.
               
Ny. Niken yang didampingi oleh Asisten Administrasi Umum  Setda Drs. H. Arifudin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima Drs. H. Muzakkir M.Sc dan Ketua Dekranasda Kabupaten Bima Hj. Rostiati Dahlan S.Pd, menekankan, pentingnya upaya dan promosi peoduk Bima secara berkelanjutan dapat diakses oleh wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bima. "Usaha produk Bima, menjadi acuan wisatawan untuk bertolak ke Bima,"ujarnya.
           
Usai arahan, Ketua Dekranasda NTB menyerahkan sertifikat produk halal kepada 10 wirausaha yang hadir pada kesempatan tersebut. (BT01)