 |
| Tenaga Sat Pol-PP |
Kiki Lestari atlit Petinju amatrian merupakan anak bungsu dari 7 bersaudara asal lingkungan Jatibaru Asakota, Kota Bima. Namun keberhasilannya sebagai Petinju yang penuh prestasi bukan dijadikan alasan untuk perhatikan.
Dikatakannya, dirinya sangat kecewa atas perekrutan tenaga kontrak pada Dinas Pol PP atas keputusannya dinilai tebang pilih. “Sebagai Atlit berprestasi yang mampu membawa nama daerah ke tingkat provinsi, diduga saat ini dirinya tidak mendapat perhatian dari pemerintah," jelasnya pada Jum'at (05/7) kemarin.
.
Kata dia, terus terang, merasa kecewa dengan ulah Sat Pol-PP karena tidak melihat dari hasil torehan prestasi kami sumbangkan, tapi tidak ada respon baik,”kesalnya.
Selain itu, pada perekrutan tenaga kontrak lalu yang menambah kekecewaan dirinya, kok bisa ada yang baru masuk bisa dapat SK Kontrak. "Sedangkan dirinya yang telah yang telah mengabdi sekian tahun, diabaikannya,"ujarnya.
Hal ini juga menambah kekecewaan dengan Pemerintah Daerah udah diperhatikan, penetapan tenaga kontrak Kenaikan Status tidak sesuai pengabdian walaupun di tes.
Diakuinya, pada even Porprov NTB dirinya berhasil meraih juara II dan dijanjikan Pemda untuk memerhatikan terhadap sumbangsi prestasinya. "Namun hasil nihil,"ungkapnya di Mako Sat Pol-PP.
Dikatakannya, beberapa prestasi yang pernah disabet dirinya, Juara 1 junior Danrem Cup di Dompu tahun 2012, juara 1 Nasional Kota Bima tahun 2015, Juara 1 Danrem Cup tahun 2016, juara 1 kejurnas Kabupaten KSB tahun 2017, Juara 1 Danrem Cup Lombok Timur tahun 2017 dan Juara 2 Porprov tahun 2018 di Mataram," beber Kiki.
Sekertaris Pol PP Kabupaten Bima, Abdul Muis, mengaku bahwa, kebijakan untuk para atlit berprestasi tetap kita upayakan, hanya perlu saja kita ketahui secara bersama bahwa walaupun ada instruksi dari Pemkab Bima namun harus melaui mekanisme yang berlaku,"ujarnya.
“Insyallah kedepanya kami akomodir melalui koordinasi Dansat sehingga kedepannya bisa diprioritaskan,” pungkasnya.(BT01)