Alat Berat Yang Melakukan Pengerukan Saluran Irigasi di Taloko, Kecamatan Sanggar.
BIMA, BIMA TODAY.- Pemerintah Desa (Pemdes) Taloko, Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima, melakukan pengerukan saluran irigasi yang dari Dusun Rasabou sampai Dusun Lanco Cabang Kambu, sepanjang 3,5 kilo meter dengan ketinggian satu meter dan lebar atas dua meter serta lebar pondasinya 90 dengan menggunakan alat berat.
"Pengerukan saluran irigasi tersebut, karena saluran irigasi sudah banyak lumpur dan humus. Sehingga perlu sekali dilakukan pengerukan agar sawah yang disekitar lokasi airnya menjadi lancar,"jelas Kepala Desa ( Kades) Taloko, Kasim Jae, saat memberikan keterangan persnya pada wartawan Sabtu (13/06/2020).
Dikatakannya, kondisi masyarakat yang sulit mendapatkan air untuk mengairi sawahnya. Hal itu, kata dia, saluran irigasinya yang sudah berlumpur dan tertimbun tanah sehingga dilakukan pengerukan dengan menggunakan alat berat dari Dinas PU.
"Sudah tiga kali kita melakukan peggerukan secara gotong-royong, tapi tidak bisa, terpaksa dilakukan dengan pengerukan dengan alat berat ini,"ungkapnya.
Dielaskannya, anggaran ini untuk pengerukan saluran irigasi, bukan bersumber Alokasi Dana Desa (ADD) atau Kabupaten, Provinsi, maupun Pusat. Tetapi alat beratnya bersumber dari Dinas PU dan sebelum digunakan alat berat tersebut, terlebih dahulu sudah musyawarakan denga seluruh masyarakat yang ada.
"Terkait dengan hadirnya alat berat tersebut, dirinya telah musyawarah dengan seluruh warga yang ada dan diiyakan,"tuturnya.
Dirinya berharap, semoga atas upaya di lakukanya bisa bernilai manfaat untuk masyarakatnya. Terlebih lagi kepada masyarakat yang punya sawah yang membutuhkan air,"pungkasnya (BT03)
BIMA, BIMA TODAY.- Pemerintah Desa (Pemdes) Taloko, Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima, melakukan pengerukan saluran irigasi yang dari Dusun Rasabou sampai Dusun Lanco Cabang Kambu, sepanjang 3,5 kilo meter dengan ketinggian satu meter dan lebar atas dua meter serta lebar pondasinya 90 dengan menggunakan alat berat.
"Pengerukan saluran irigasi tersebut, karena saluran irigasi sudah banyak lumpur dan humus. Sehingga perlu sekali dilakukan pengerukan agar sawah yang disekitar lokasi airnya menjadi lancar,"jelas Kepala Desa ( Kades) Taloko, Kasim Jae, saat memberikan keterangan persnya pada wartawan Sabtu (13/06/2020).
Dikatakannya, kondisi masyarakat yang sulit mendapatkan air untuk mengairi sawahnya. Hal itu, kata dia, saluran irigasinya yang sudah berlumpur dan tertimbun tanah sehingga dilakukan pengerukan dengan menggunakan alat berat dari Dinas PU.
"Sudah tiga kali kita melakukan peggerukan secara gotong-royong, tapi tidak bisa, terpaksa dilakukan dengan pengerukan dengan alat berat ini,"ungkapnya.
Dielaskannya, anggaran ini untuk pengerukan saluran irigasi, bukan bersumber Alokasi Dana Desa (ADD) atau Kabupaten, Provinsi, maupun Pusat. Tetapi alat beratnya bersumber dari Dinas PU dan sebelum digunakan alat berat tersebut, terlebih dahulu sudah musyawarakan denga seluruh masyarakat yang ada.
"Terkait dengan hadirnya alat berat tersebut, dirinya telah musyawarah dengan seluruh warga yang ada dan diiyakan,"tuturnya.
Dirinya berharap, semoga atas upaya di lakukanya bisa bernilai manfaat untuk masyarakatnya. Terlebih lagi kepada masyarakat yang punya sawah yang membutuhkan air,"pungkasnya (BT03)