Warga Tolouwi, Gelar Demo Jilid II -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Warga Tolouwi, Gelar Demo Jilid II

Sunday, December 1, 2019

Warga Desa Tolouwi, Kecamatan Monta, Demo di Kantor Pemkab Bima.
Bima, Bima Today.- Sejumlah masyarakat, Pemuda dan Mahasiswa, Desa Tolouwi, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, menggelar demo jilid II di kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima, pada Senin (2/12/2019) sekitar pukul 09 : 00 WITA.

Dalam aksinya tersebut, masyarakat, pemuda dan Mahasiswa Tolouwi, yang menyuarakan keadilan, agar amanah reformasi tidak dikolusi. "Amanah masyakarkat di Desa Tolouwi, jangan dikolusi dalam hal perekrutan perangkat desa seperti itu,"jelasnya Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Hamzah AB, pada Senin (2/12/2019).

Dikatakannya, dalam perekrutan beberapa perangkat desa, pembentukan kepanitiaan di atas panitia. Karena, pada tahun 2016 struktur kepanitian sudah pernah dibentuk dan dilantik. Panitia telah mengabaikan tahapan-tahapan dalam proses penjaringan perangkat desa dan tidak melakukan ferivikasi bahan dan musyauwarah terkait petunjuk teknis pelaksanaan penjaringan perangkat Desa Tolouwi dengan peserta,"ujarnya.

Menurutnya, diduga kuat, bahwa tehnik pembuatan soal tidak melalui tahapan pengacakan yang dibuktikan dengan adanya kunci jawaban yang tersusun rapi dan diindikasikan ada permainan yang dilakukan oleh oknun panitia dan BPMDes sebagai penanggugjawab pembuatan soal. "Hal ini, sangat bertolak belakang dengan yang disampikan oleh Camat Monta, Babinsa yang ada di Desa Tolouwi yang menyatakan bahwa soal sudah diacak sedemikian rupa,"teriaknya.

Lanjutnya, formasi perangkat desa seperti Sekertaris, Kaur dan Kepala Dusun (Kadus) yang diseleksi mendapatkan soal yang sama. Padahal, ketiga perangkat desa tersebut, memiliki tugas pokok dan fungsi yang berbeda-beda. "Masa soal untuk perangkat desa dibuat sama, sementara mereka memiliki fungsi dan tugas yang berbeda,"ungkapnya.

Disisi lain, Kepala Desa (Kades) Tolouwi,  selalu mencoba untuk mengintervensi setiap tahapan yang terjadi. Bahkan, selalu mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bernada ancamam dan intimidasi. "Kita sering mendapatkan ancaman dan intimidasi dari sang Kades,"bebernya.

Dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah, kami dari gerakan masyarakat pemuda dan mahasiswa Tolouwi, mendesak Bupati, agar segera melakukan seleksi ulang perangkat desa yaitu, Sekretaris, Kaur dan Kadus. Meminta Bupati, untuk mendorong pihak Inspektorat agar mengusut tuntas dan mengungkap siapa aktor yang bermain serta mencopot Kades Tolouwi. Karena gagal membina dan mengendalikan situasi yang ada di Desa Tolouwi.

"Jika, beberapa tuntutan kami tidak deiindahkan, maka kami akan melakukan apa yang menurut kita benar,"ancamnya.

Setelah berorasi beberapa lama, kemudian masyakat, pemuda mahasiswa Tolouwi, diterima oleh Bupati melalui Asisten II, Ir. H. Nurdin, di ruang rapat Asisten I.

Asisten II Ir. H. Nurdin, mengatakan, persoalan ini telah dirapatkan pada minggu lalu. Sekda belum mau melantik Sekretaris, Kaur dan Kadus, saat itu. "Karena tes perangkat Desa Tolouwi, diduga bocor kunci jawaban, "pungkasnya.

Setelah mendengarkan peryataan Asistes II, akhirnya warga Tolouwi meninggalkan ruang Asisten I dengan teratur untuk pulang kerumah mereka masing-masing. (BT01)