![]() |
GPS Sehari SDN 05 Sil |
Hadir pada kesempatan itu, Camat Bolo, KUPT Dikbudpora Bolo, Ketua PHBI, Ketua LPQ serta jajaran pendidikan lainnya.
Camat Bolo, Mardianah, SH pada kesempatannya menyampaikan, program ini merupakan tindaklanjut dari pencanangan GPS yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima tahun sebelumnya, tapi dalam hal ini diprakarsai oleh PHBI.
Kegiatan seperti ini tidak saja dilakukan di lingkup sekolah, tapi dilakukan di tempat ibadah seperti Musala dan Masjid yakni sebagai bentuk untuk siar agama," ujar Camat Bolo, Mardianah, SH, Jum'at (25/1).
Kata Camat, program GPS menjadi sejarah untuk mewujudkan aspek religius yang tertuang dalam amanat Peraturan Bupati Bima Nomor 25 Tahun 2017. "GPS dihajatkan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk aktif dalam menjalankan kewajiban sebagaimana yang telah disyariatkan serta memantapkan dan memperdalam pemahaman nilai-nilai Alquran dan Hadist," tutur Camat Bolo.
Diharapkannya, GPS mampu membentuk generasi anak-anak Bima yang cerdas, berilmu, teguh beriman, terampil dan berakhlak mulia di masa yang akan datang.
Selain itu kata dia, tidak hanya sekolah jajaran Kemenag yang bisa menghafal Qur'an, tapi sekolah jajaran dinas pendidikan juga harus mampu melahirkan siswa yang hafal Qur'an.
"Untuk itu, agar semua yang diharapkan bisa terwujud, tentu harus disertai dengan semangat belajar yang kuat sehingga meraih kesuksesan. Yang terpenting sekali, siswa tidak boleh meninggalkan shalat," ungkap dia.
Sesi acara ceramah agama, yang disampaikan oleh Ketua LPTQ, Drs. Masdin H. Yasin, mengingatkan kepada semua yang hadir agar terus berpegang teguh pada Kitabullah dan Sunatullah. Sesui yang difirmankan oleh Allah SWT dalam Al Qur'an pada surat Al Baqarah.
"Jika kita menjadikan pedoman kedua landasan itu, tentu tidak akan melenceng dari perintah Allah SWT," ucap Ketua LPTQ Kecamatan Bolo itu.
Selain itu, pihaknya menekankan agar tidak meninggalkan shalat. Karena shalat adalah patokan ibadah yang dilakukan. Namun, hal itu kata dia, kaitan masalah shalat, perlu ada keterlibatan guru dan lebih lebih orang tua yang terutama sekali kita sebagai orang tua dan guru tidak boleh meninggalkan shalat.
"Tidak mungkin siswa atau anak anak kita menuruti perintah untuk shalat, sementara kita sebagai guru dan orang tua tidak melaksanakan shalat," pintanya.
Dimbaunya, sekarang sudah banyak isi Al Qur'an dirubah oleh orang kafir. Untuk itu perlu kewaspadaan kita semua terkait informasi seperti itu.
Al Qur'an tidak saja dibaca, tapi harus dipahami semua yang terkandung didalamnya," pungkasnya.
Kepala SDN 5 Sila, H. Abas, mengatakan, selain dirangkaikan dengan ceramah agama, GPS tersebut juga dibarengi dengan acara dzikir dan do'a.Tidak saja tiga rangkaian acara tersebut. Tapi Camat Bolo dan Ketua PHBI ikut memberikan sambutan untuk mengisi GPS kali ini.
Dijelaskannya, kegiatan tersebut diprakarsai oleh PHBI kecamatan. Sedangkan sekolah yang dilibatkan yakni jajaran SDN Kananga II dan siswa, juga melibatkan TK Al Abrar.
"Program ini sebagai pembelajaran tambahan non formal. Sehingga sangat diharapkan apa yang disampaikan dalam GPS ini, bisa menambah wawasan siswa serta guru pada umumnya.(BT01)