Diduga Gangguan Jiwa, Pemuda di KSB Bunuh Diri -->
Cari Berita

Iklan 970x90px

Diduga Gangguan Jiwa, Pemuda di KSB Bunuh Diri

Friday, January 4, 2019



Foto AN Pemuda Desa Rempe Kecamatan  Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat,yang ditemukan tewa gantung diri akibat gangguan jiwa.

Sumbawa Barat, Bima Today. --Pemuda asal Desa Rempe Kecamatan  Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat, AN (32) tahun ditemukan bunuh diri dengan cara menggantung dirinya dengan tali nilon pada Jumat (04/01) sekitar pukul 11.00 WITA.

Kapolres Sumbawa Barat AKBP. Mustofa S.IK, MH melalui Kasat Reakrim, AKP. Muhaemin, S.IK mengatakan, memang benar salah seorang pemuda asal Desa Rempe Kecamatan Seteluk Kabupaten Sumbawa Barat AN ditemukan tewas gantung diri,"akunya pada awak media ini Jumat (04/01).

Dikatakannya, kronologis kejadian awalnya diketahui oleh ayah kandung korban yaitu M. Nur yang saat itu pergi ke rumah korban untuk mengajak korban makan. Pada saat itu, sambung Muhaemin, kondisi rumah korban dalam keadaan pintu depan terbuka dan saat ayah kandung korban masuk ke dalam, melihat anaknya yang sudah dalam posisi menggantung dengan tali nilon dilehernya,"kisahnya.

Saat ditemukan ayahnya, lanjut Muhaemin, korban sudah tidak bernyawa dengan posisi gantung diri dengan tali nilon yang saat itu diikat pada sebuah balok yang ada dalam ruang keluarga rumah korban sendiri. "Koban bunuh diri diduga mengalami gangguan jiwa,"ungkapnya.

Lanjut Muhaemin, melihat kejadian tersebut, ayah korban langsung naik diatas meja dan berusaha mengangkat anaknya sambil berteriak minta tolong. Mendengar teriakan minta tolong, wargapun berdatangan dan langsung membantu memotong tali gantungan dan menurunkan korban,"jelasnya.

Masih kata Muhaemin, setelah diturunkan dari tempat gantung dirinya, korban dibawa kerumah orang tuanya dan dinyatakan meninggal oleh pihak PKM Seteluk. Hasil introgasi yang kami lakukan dari orang tua korban dan warga sekitar, menyatakan bahwa korban memang ada riwayat gangguan jiwa (Stres) sejak sebulan lalu,"urainya.

"Atas kepergian korban menuju tempat peristrahatannya yang terakhir, keluarga ikhlas menerima kejadian tersebut dan menolak untuk dilakukan Otopsi,"tutup Muhaemin. (CR01)